Sijagang Laleng Lipa atau Tarung Sarung adalah salah satu ritual penting pada masyarakat Bugis yang keberadaannya hampir hilang ditelan zaman. Ritual ini dilakukan dengan menyatukan dua pria di dalam sebuah sarung. Kedua pria nantinya akan saling bertarung dan adu kekuatan hingga keduanya sama-sama mati atau sama-sama hidup. Jarang dalam ritual ini pihak yang mati atau hidup sendirian. Ritual Sijagang Laleng Lipa mulai dilakukan pada masa Kerajaan Bugis ratusan tahun lalu. Di masa lalu, jika ada dua keluarga yang berseteru, penyelesaian terakhirnya adalah dengan adu kekuatan ini. Kalau ada keluarga yang harga dirinya diinjak, pertarungan ini akan dilangsungkan agar segala permasalahan segera diselesaikan dan perselisihan tidak terus terjadi.
Mengapa Ritual itu bisa terjadi? Dalam budaya suku Bugis terdapat hal yang dijunjung tinggi yaitu konsep Siri’ yang berarti malu. Pada prinsipnya, bagi suku Bugis, hanya orang yang punya Siri yang dianggap sebagai manusia. Ada sebuah ungkapan Naia tau de’ gaga sirina, de lainna olokolo’e. Siri’ e mitu tariaseng tau, Artinya (Barang siapa yang tidak punya siri (rasa malu), maka dia bukanlah siapa-siapa, melainkan hanya seekor binatang. Kenapa Siri menjadi sangat berarti bagi orang Bugis, hal ini menurut pada sebuah pepatah yang mengatakan “Siri Paranreng Nyawa Palao” yang berarti “Apabila harga diri telah terkoyak, maka nyawa lah bayarannya”. Tak heran jika tradisi Sigajang Laleng Lipa bisa berakibat kematian. Pun begitu bisa juga dengan hasil akhir keduanya sama-sama hidup.
Nilai Sosial dan Budaya dalam Sigajang Laleng Lipa Kalau dilihat sekilas Sijagang Laleng Lipa adalah ritual pertarungan yang cukup mematikan. Namun, kalau dilihat dengan lebih teliti, ritual ini memiliki makna yang dalam terutama masalah musyawarah dan mufakat. Ritual ini mengajarkan kita agar jangan terus menggunakan ego dalam banyak hal kalau tidak ingin ada korban jiwa. Untuk melestarikannya agar tidak hilang dimakan zaman, pementasan kerap dilakukan dengan atraksi-atraksi yang menarik. Dalam atraksi Sijagang Laleng Lipa, Bissu berperan besar dalam memberi mantera sebelum pertarungan dilakukan.
Inilah Sekilas tentang Sigajang laleng lipa yang berperan besar dalam masyarakat bugis agar saling menghargai satu dengan lainnya.
Sekian yang bisa saya tulis, semoga menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua yang sudah membaca.
Semoga bermanfaat..... Sankyu๐
Mantaff,,,Tambah wawasan boskuuu
BalasHapusSipp
HapusMantap tambah ilmu
BalasHapusMantaps ๐
BalasHapus๐
HapusMantap
BalasHapusMantao
BalasHapusInformasi yang menarik untuk diketahui khususnya kaum milenial, yang mulai lupa akan sejarah daerahnya ataupun bangsanya di era modern seperti saat ini. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari cerita diatas, terutama pesan moral yang terkandung di dalamnya. Mantap
BalasHapusNice๐
HapusTerimakasih infonya sangat berguna ๐ค
BalasHapusSipp kakak
HapusTerimakasih ๐ฅฐ
BalasHapusNice
BalasHapusNaisss
HapusMantap ๐
BalasHapusTerimakasih
HapusThanks
BalasHapus๐
BalasHapus